Archive for the 'esai' Category



Bagian Signifikan Dunia Desain pada Budaya Popular

ABSTRAK

Tak ada lagi cermin diri, penampakan, kenyataan dan konsep-konsep yang dikandungnya. Tak ada lagi pengembaraan imajiner: lebih dari itu, yang ada adalah miniaturisasi genetik sebagai ciri dimensi simulasi. Kenyataan kini dibentuk dari unit-unit miniatur, dari matriks, memory bank dan model-model acuan dan dengannya kenyataan dapat direproduksi sampai jumlah yang tak terhingga. Kenyataan pun kini tak lagi harus rasional, karena ia tak lagi dapat diukur dengan ukuran-ukuran ideal. Kenyataan kini tak lebih dari apa yang beroperasi. Dan karena ia tak lagi dibungkus oleh imajinasi-imajinasi, maka kenyataan pun kini tak lagi real sama sekali. Kenyataan adalah hiperrealitas itu sendiri, produk sintesa model-model gabungan dalam ruang hiperspace tanpa atmosfer.

PEMAHAMAN DUNIA DESAIN DALAM BUDAYA POPULER

Ketika budaya populer -film Hollywood, citra-citra iklan, teknologi kemasan, pakaian dan musik- adalah sebuah ikonografi yang kaya, seperangkat simbol, objek dan artefak yang dapat dirangkai dan dirangkai-ulang oleh kelompok-kelompok yang berbeda dalam kombinasi yang tak terbatas. Dan makna pada setiap pilihan ini -Baca selengkapnya KLIK di sini>

Proses Kreativifitas Dalam Kolaborasi Seni Pertunjukan

Kegiatan kolaborasi seni, terutama pada seni pertunjukan merupakan aktifitas kerja sama, interaksi dan penggabungan antara unsur-unsur seni maupun para pelaku seni (seniman) yang menghasilkan suatu bentukan yang mungkin baru.

Dengan adanya kolaborasi seni akan menghasilkan karya seni yang mampu merefleksikan konsep dan tehnik dari masing-masing unsur seni untuk komunikasi, eksperimen, berkolaborasi menuangkan ide-ide dan menjembatani antara wacana pemikiran dari berbagai disiplin ilmu.

Praktek kolaborasi seni yang dilakukan 2 seniman atau lebih harus diawali rencana yang jelas untuk apa, bagaimana, dan di mana pertunjukkannya akan dilakukan. -Baca selengkapnya KLIK di sini>

Pengawas ada di mana-mana

Saat saya masih di sekolah dasar, tidak ada video amatir yang pernah saya tonton kecuali video hajatan nikahan. Itu pun hanya bisa dibuat oleh pembuat video yang masih tergolong profesional. Kondisinya jauh berbeda sekarang dengan begitu banyak orang menyimpan ponsel berkamera digital di sakunya masing-masing. Alangkah mudah video dibuat, untuk lalu disebarluaskan melalui jejaring sosial yang hanya membutuhkan beberapa kali klik. Kemudahan ini dipandang dengan penuh optimisme sebagai jalan pembebasan dan demokratisasi dengan kamera di tangan pemuda-pemudi Indonesia siap merekam keadaan sekitar untuk menampilkan kenyataan dan menghadirkan perubahan.

Teknologi memungkinkan orang-orang yang dulu dipandang sebagai pemirsa mengambil wewenang atas piranti produksi, menciptakan media mereka sendiri agar suara mereka didengar. Jurang antara produsen dan konsumen menyempit, membuahkan kemunculan suatu golongan baru -Baca selengkapnya KLIK di sini>

Fashion dan Ekonomi

Hari Dharsono Hari Dharsono1Hari Dharsono 4Hari Dharsono 4

Pemahaman yang sederhana dalam perkenalan dengan makna kata “fashion”, Oxford English Dictionary (OED) bisa jadi titik pijak awal yang paling sederhana. Etimologi kata ini terkait kembali lewat bahasa latin, factio, yang berarti membuat atau melakukan. Karena itu, arti asli fashion mengacu pada kegiatan, fashion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang dan juga yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang. Karena itu, fashion dan pakaian mungkin merupakan cara paling signifikan yang bisa digunakan dalam mengkonstruksi, mengalami, dan memahami relasi sosial di kalangan manusia. Barang-barang yang dikenakan orang memberi bentuk dan warna pada pembedaan dan ketimpangan sosial.

Banyak arti berbeda dari kata “fashion” mulai dari “tindakan dan proses membuat”, “potongan atau bentuk tertentu”, hingga “tata cara atau cara bertindak” dan “berpakaian menurut konvensi”. Semua arti bisa kita kelompokkan menjadi kata kerja dan kata benda, mesti sulit untuk dipastikan, kedua arti itu muncul menjadi baku dalam bahasa Inggris pada pertengahan abad ketujuh belas. Sebagai kata benda, fashion berarti sesuatu seperti bentuk dan jenis, atau buatan atau bentuk tertentu, seperti dalam definisi sebagai “tata cara atau cara bertindak” -Baca selengkapnya KLIK di sini>

Alih Wahana Dari Sastra Ke Bentuk Film

alih wahana

Transformasi dari karya sastra ke bentuk film dikenal dengan istilah ekranisasi. Istilah ini berasal dari bahasa Prancis, écran yang berarti layar. Selain ekranisasi yang menyatakan proses transformasi dari karya sastra ke film ada pula istilah lain, yaitu filmisasi.
Ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan sebuah novel ke dalam film. Eneste menyebutkan bahwa ekranisasi adalah suatu proses pelayarputihan atau pemindahan atau pengangkatan sebuah novel ke dalam film. Eneste juga menyebutkan bahwa pemindahan dari novel ke layar putih mau tidak mau mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan. Oleh karena itu, ekranisasi juga bisa disebut sebagai proses perubahan bisa mengalami penciutan, penambahan (perluasan), dan perubahan dengan sejumlah variasi.

Pada Kuliah wawasan ilmu sosial dan budaya, Sapardi Djoko Damono memiliki istilah alih wahana untuk membicarakan transformasi dari satu ke yang lain. Istilah ini hakikatnya memiliki cakupan yang lebih luas dari ekranisasi. Ekranisasai merupakan perubahan ke atau menuju layar putih, sedangkan alih wahana seperti yang dijelaskan Sapardi bisa dari berbagai jenis karya seni ke jenis karya seni lain. Akan tetapi, istilah ini tidak bertentangan dengan makna dan konsep dasar yang dimiliki oleh ekranisasi sebagai proses pengubahan dari satu wahana ke wahan lain. -Baca selengkapnya KLIK di sini>


Hai … blogger,

Blog ini ingin menyajikan sosok Firman Lie sebagaimana adanya dia sebagai seorang perupa, seorang pendidik dan seorang manusia yang ingin bermakna pada kehidupan.

Foto Aktivitas

Jumlah Pengunjung

  • 25.836 pengunjung